HumaBetang - Suku Dayak Ot Danum adalah suku asli Kalimantan Tengah yang asal mulanya mendiami hulu-hulu sungai sebelah utara provinsi ini, hidup tersebar di pegunungan Muller-Schwaner, sungai Mandai di Ulu Ai', sungai Miri, dan sungai Kahayan. Populasi Ot Danum diperkirakan sebesar 78.800 orang pada tahun 2007.
Wilayah penyebaran suku Dayak Ot Danum meliputi seluruh suku Dayak di Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur bagian selatan dan Kalimantan Barat bagian tenggara. Kelompok Dayak Rumpun Ot Danum merupakan induk bagi Rumpun Dayak Ngaju, terkadang kedua rumpun dipisahkan. Penggolongan suku-suku ke dalam rumpun-rumpun berbeda-beda menurut pendapat ilmuwan masing-masing, baik itu pembagian lama maupun terbaru.
Etimologis
Terminologi
kata Ot Danum berasal dari kata ot yang berarti "orang/hulu", sedangkan
danum berarti "air/sungai", dan Ot Danum berarti "orang hulu sungai".
Perawakan suku Dayak Ot Danum berkulit kuning menunjukkan bahwa mereka
adalah ras mongoloid. Suku Dayak Ot Danum ini memiliki kerabat dekat di
provinsi Kalimantan Barat yang disebut suku Dayak U'ud Danum. Secara
fisik, karakter dan budaya bisa dikatakan mirip, hanya saja dibedakan
karena perbedaan letak geografis.
Kelompok U’ud Danum atau Ot Danum Kalbar merupakan kelompok utama atau kelompok induk/rumpun besar yang menurunkan berbagai sub-suku bangsa Dayak yang ada di kabupaten Sintang (Dohoi dan Cihie), kabupaten Melawi (Pangin, Kenijal, Ela), Oruung Da’an di sepanjang Sungai Manday kabupaten Kapuas Hulu dan berbagai sub-suku lain yang masih sedatuk/serumpun dengan mereka. Meskipun sudah memiliki berbagai perbedaan yang cukup prinsip, misalnya dalam hal bahasa.
Kelompok U’ud Danum atau Ot Danum Kalbar merupakan kelompok utama atau kelompok induk/rumpun besar yang menurunkan berbagai sub-suku bangsa Dayak yang ada di kabupaten Sintang (Dohoi dan Cihie), kabupaten Melawi (Pangin, Kenijal, Ela), Oruung Da’an di sepanjang Sungai Manday kabupaten Kapuas Hulu dan berbagai sub-suku lain yang masih sedatuk/serumpun dengan mereka. Meskipun sudah memiliki berbagai perbedaan yang cukup prinsip, misalnya dalam hal bahasa.
Asal Mula
Menurut
panaturan Tetek Tatum, suku Dayak Ot Danum diperkirakan yang tertua di
wilayah pulau Kalimantan (Borneo). Seluruh orang Dayak berkeyakinan
bahwa nenek moyang mereka berasal dari langit yang diturunkan ke dunia
dengan wadah emas di empat tempat. Dan Leluhur Dayak diturunkan dari
langit yang ke tujuh ke dunia ini dengan Palangka Bulau (Palangka
artinya suci, bersih, merupakan ancak, sebagai tandu yang suci, gandar
yang suci dari emas diturunkan dari langit, sering juga disebutkan Ancak
atau Kalangkang) diturunkan dari langit ke dalam dunia ini di empat
tempat berturut-turut melalui Palangka Bulau, yaitu:
- Di “Tantan Puruk Pamatuan di hulu Kahayan dan Barito”, di puncak Bukit Pamatuan, suatu dataran tinggi antara hulu sungai Kahayan dan sungai Barito. Atas kehendak Ranying Hatalla Langit (Tuhan) dengan wadah emas itu diturunkanlah seorang lelaki (sebenarnya Sang Hyang atau dewa) bernama Antang Bajela Bulau (menurut Tatum) atau Tunggul Garing Janjahunan Laut (menurut Mahanteran, dalam upacara Tiwah). Dengan kesaktiannya Antang Bajela Bulau menciptakan dua orang lelaki yang dinamainya Lambung dan Lanting (dalam Mahanteran mereka itu adalah Maharaja Bunu dan Maharaja Sangen).
- Di “Tatan Liang Mangan Puruk Kaminting” Ranying Hatala Langit menurunkan lagi wadah emas dan terciptalah Karangkang Ambam Penyang dalam Mahanteran, ialah Maharaja Sangiang.
- Di “Datah Takasiang Rakaui Sungai Malahui” di atas batu granit hitam (seperti warna hitam bulu burung tangkasiang) di hulu sungai Rakaui yang bermuara di sungai Malahui (sekarang termasuk daerah Kalimantan Barat), Tuhan menurunkan dua butir telur burung (enggang dan elang) yang ketika sampai di tanah menjelma menjadi seorang lelaki dan tiga orang perempuan. Yang lelaki bernama Litih atau Tiung Layang, kemudian menjadi Jata (mendiami dan menguasai dunia dalam air, dewa alam bawah), sedang ketiga perempuan itu masing-masing bernama Kamulung Tenek Bulau, Kameloh Putak Bulau dan Lentar Katingei Bulau. Kameloh Putak Bulau meninggal dunia, dan mayatnya hanyut ke laut hingga terdampar di pulau Mako. Namun oleh saudaranya Jata, ia dihidupkan kembali sesudah diminumkan untuknya air kehidupan.
- Di “Puruk Kambang Tanah Siang Hulu Barito”, terciptalah seorang putri bernama Nyai Sikan.
Rumpun Suku Dayak Ot Danum
Pengelompokan lama Rumpun Ot Danum menurut Tjilik Riwut terdiri 62 suku kecil, yaitu:
- Suku Lebang
- Suku Undan
- Suku Desa (sekarang, bagian rumpun Iban)
- Suku Seberuang (sekarang, bagian rumpun suku Iban)
- Suku Payak
- Suku Linuh
- Suku Palan
- Suku Pandu
- Suku Parai
- Suku Muntok
- Suku Silang
- Suku Jungkau
- Suku Latiyur
- Suku Ot Danun (U'ud Danum)
- Suku Penangkuwi
- Suku Nyangoi
- Suku Osa
- Suku Bunyau
- Suku Sahiei
- Suku Serawai Danun
- Suku Limbei
- Suku Ransa
- Suku Kenyilu
- Suku Nyadum
- Suku Iban
- Suku Tahin
- Suku Kubin
- Suku Pangin
- Suku Pananyui
- Suku Ellah
- Suku Kebahan
- Suku Keninjal
- Suku Tebidah
- Suku Gunih
- Suku Jampal
- Suku Kayan
- Suku Nanga
- Suku Ulun Daan
- Suku Mentebah
- Suku Taman Danun (sekarang, bagian rumpun Banuaka)
- Suku Taman Sibau (sekarang, bagian rumpun Banuaka)
- Suku Mandai Suruk
- Suku Palin
- Suku Embaloh (sekarang, bagian rumpun Banuaka)
- Suku Lauk
- Suku Kalis (sekarang, bagian rumpun Banuaka)
- Suku Leboyan
- Suku Sebaung
- Suku Tawahui
- Suku Rahan
- Suku Pananyari
- Suku Duhoi
- Suku Ot Banusu
- Suku Tohup
- Suku Ot Siang
- Suku Kalang Lupu
- Suku Jambung Jama
- Suku Gunung Kambang
- Suku Nyaring Uhing
- Suku Babuat
- Suku Keramai
- Suku Kutai adat lawas (Dayak beradat melayu akibat pengaruh akulturasi yang kuat)
Bahasa
Suku
Dayak Ot Danum memiliki bahasa sendiri yang disebut sebagai bahasa Ot
Danum. Bahasa Ot Danum memiliki beberapa dialek, antara lain:
- Ot Balawan
- Ot Banu’u
- Ot Murung (Murung, Punan Ratah)
- Ot Olang
- Ot Tuhup
- Sarawai (Melawi)
- Dohoi
- Ulu Ai’ (Da’an)
- Sebaung
- Kadorih
- Kuhin
Tokoh Ot Danum
- Lambung (Maharaja Bunu) Lanting (Maharaja Sangen), Manusia pertama suku Dayak/nenek moyang suku Dayak.
- Sempung, Kepala suku Dayak Ot Danum pertama, anak Lambung (Maharaja Bunu)
- Rambang, anak Mantai, cucu Karangkang.
- Ringkai, anak Tingang Rambang Kumpang, cucu Lambung.
- Bungai Andin Sindai, anak Sempung, cucu Lambung.
- Tambun Tandjung Ringkin Duhong, anak Serupoi, cucu Lambung.
- Sangalang, suami Nyai Undang, anak Lintung, cucu Karangkang.
Sumber:
- Don Timbang http://dontimbang.blogspot.com/2013/01/suku-bangsa-dayak-ot-danum-uud-danum.html?m=1
- Rumpun Ot Danum http://id.wikipedia.org/wiki/Rumpun_Ot_Danum
- Tjilik Riwut. 1979. Kalimantan Membangun.
- Sejarah Hukum Adat dan Adat Istiadat Kalimantan Barat. 1975
- Bahasa Ot Danum http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Ot_Danum
- Ethnologue - Ot Danum language http://www.ethnologue.com/show_language.asp?code=otd
Informasi Segah torimakasih bah
BalasHapus